2.09.2013

Terbiasa.....1

Hari pertama masuk SMA itu rasanya......
ya mungkin semua orang akan merasakan ini, andai saja taman-temanku sewaktu SMP bisa masuk keSMA yang sama sepertiku tapi sayang kami semua berpencar. Mulai dari Axela dia sekolah di SMA swasta islam bersama Tyas, lalu Raisty di di SMAN 10, kalau Arora dia di SMA swasta terkenal yang sangat mahal. Sedangkan aku bersekolah di SMA 44, sebenarnya sih aku tidak terlalu mau sekolah disini tapi entah kenapa karena di SMA ini paling dekat dengan rumahku, apalagi kalau melihat watak orangtuaku mereka sangat tidak mau aku bersekolah jauh-jauh. Yahh beginilah nasib punya orangtua seperti itu. Tengg... hari pertama MOS aku berkenalan dengan seorang wanita berkerudung "Hai namaku lissa.." begitulah katanya sambil ia tersenyum melihatku. "Hai juga namaku Virnia, salam kenal ya" jaawabku sambil berbalik senyum kepadanya.

               Gak terasa sama sekali waktu MOS itu berjalan cepat, ya banyak yang baru aku tau tentang SMA, sangat berbeda dengan SMP. 
"Hari ini pembagian kelas kira-kira kita dapet kelas mana ya Vir?"
"Aku berharap sih dapat kelas yang bagus dan anak-anaknya dapat berbaur dengan baik. Kalau aku sekelas sama kamu aku lebih senang liss." entah mengapa aku menjawab seperti itu, asal ucap
"Ya aku juga pasti senang kalau sekelas sama kmu virnia, mudah-mudahan ya kita sekelas..."
               Tapi sayang sekali aku dan Lissa gak satu kelas. Aku melirik kelas yang sudah ditentukan oleh sekolah, lalu aku melihat teman SMP ku dulu "Hei, Dyas ternyata kita sekeelas ya. Kamu duduk sama siapa?
"Hmmmm.... aku belum punyaa teman duduk Viir, kalau kamu ingin duduk disini silahkan saja aku senang kok hehe" 
Setelah duduk aku melirik kebelakang, tapi tidak ada yang aku kenal sama sekali selain Dyas. 
"Vir, kamu lihat siapa dibelakang?"
"Oh enggak, aku cuma pengan liat aja anak-anak yang akan sekelas sama aku kok" ucapku sambiil melihat sekeliling kelas lagi.
Setelah bel berbunyi ada seorang Guru yang masuk keadalam kelas."Pagi, selamat datang disekolah ini. Enjoy ya disekolah ini, nama ibu bu Hesty, ibu adalah guru MTK sekaligus Wali kelas kalian, Jika ada yang ditanyakan kalian bisa bertanya pada ibu ya" 
"Huh BT..."
"Hah kenapa Vir?" tanya Dyas tiba-tiba
"Ah enggak kok cuma aus aja haha" aku pun langsung meneguk botol minim yang kubawa dari rumah.

                 Hari kedua dikelas baru suasana masih terasa sangat kaku, tapi Pemilihan ketua Kelas tetap dilakukan. Aku memberanikan diri untuk mencalonkan diriku menjadi sekertaris, tapi sayang aku kalah banyak dari teman baruku Andara. Ketua kelas pun terpilih, dia adalah Tirta, kalau menurrut anak-anak Tirta itu dari skolah yang cukup bagus dan dia juga cool. Tapi aku tidak melihat sama sekali dia itu cool.
"Salam kenal ya namaku Tirta, karena sekarang saya telah terpilih jadi ketua kelas saya akan menjaga baik kelas ini. terimakasih"
"Berarti kalau dia gak terpilih di gak mau jaga kelas dengan baik dong" ucapku dalam hati"
              "Dyah kamu mau ke kantin?" ajak salah satu teman Dyah
"Boleh, aku ajak Virnia ya. Vir kamu mau ikut gak ke kanti sekalian cari teman" ajak Dyah
"Ikut dong, Oiya namaku Virnia nama kamu siapa?" aku bertanmya kepada Linda teman Dyah
"iya, namaku Linda. ayuk kita kekantin sekarang, nanti keburu masuk"
             ditengah kjalan aku tertabrak dengan Tirta, kaarena refleks aku pun marah-marah sama di
"Aduh, gimana sih hati-hati dong kalo jalan"
"maaf ya, aku tadi kurang hati-hati, kamu temen sekelas aku kan, maaf ya."
"Bukanya kurang tapi emang kamunya gak hati-hati aja"
"udah yuk Vir nanti aja berantemnya dikelas. Nanti keburu masuk terus kelaperan loh" Linda menengahi aku dan Tirta. Akupun langsung menarik tangan Linda dan Dyah sambil berkomat-kamit menahan amarah sama Tirta. Setibanya dikelas Tirta menghampiriku.
"Nama kamu Virnia kan? maaf ya aku bener-bener gak maksud nabrak kamu kok. Kamu marahnya serem banget hahaha"
"hahaha, eh apa kamu bilang serem!! udahlaah lupain aja lagian aku udah lupa sama yang tadi malah diingetin" aku tertawa tapi semakin kesal karena dia ungkit masalah yang tadi.
"Aku Tirta" dia menjulurkan tangan ke arah Dyah dan Linda.
"Aku Dyah dan ini Linda"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar