3.31.2013

Terbiasa.......6



Dirumah……
Ya tuhan kenpa jadi begini pikirku dalam hati. Aku langsung mengambil handphone didalam tas dan mencari kontak bernama Tirta.
“Tirta, aku mau jawab pertanyaan kamu kemaren” suaraku yang terdengar sesenggukan.
“Suara kamu kenapa? Kamu yakin mau jawab sekarang?”
“Aku lagi pilek, iya aku yakin aku terima kamu” Emosiku sangat gak stabil sekarang, aku langsung mematikan handphone dan menangis, dan lama kelamaan aku tertidur. Setelah bangun aku masih belum tersadar bahwa aku menerima Tirta. Lima menit kemudian aku baru tersadar dan terfikir dibenakku kenapa aku harus menerimaorang yang bukan aku cintai, gimana nanti kalau dia tersakiti karena aku (?)

                Semalaman aku memikirkan tentang Tirta dan kak Ilham, dan fikiran itu terbawa sampai disekolah, kerjaanku hanya melamun. Tirta menghampiriku.
“Virnia, kamu kenapa? Cerita aja sama aku kan sekarang kamu udah punya bahu untuk bersandar”
“Hah kamu apaansih orang aku diem Cuma laper kok.”
“Mau ke kantin sama aku?”
“Ta, aku masih belum mau kalo ketauan kita udah…”
“Udah apa hayo, kalian udah jadian ya? Hey guys kabar terbaru nih KM kita udah jadian sama Virnia” Risa memotong pembicaraanku dan muka ku langsung memerah, tapi bukan karena malu entah kenapa aku takut.
“Ya Tuhan, kenapa jadi gini” protesku.
“Congrats ya nia langgeng terus kaya kereta”  Amanda mengucapkan selamat, diikuti teman lainya.
“Hah iya makasih ya amin deh” yang sudah terjadi pasti gak bisa diulang, mau dikata apa.
                Karena kemaren aku udah janjian buat makan bareng sama kaIlham dan ka Ciara otomatis aku harus mengajak tirta karena gak ada tebengan lain, jadi intinya itu kita double date OhMyGod. Sebenarnya sebelum ditempat ka Ilham sempat bertanya. Itu siapa? Pacar kamu, yah jadi aku jawab aja iya ka baru kemaren sama kaya ka Ilham.
Sesampainya ditempat makan kita memesan makanan, ka Ilham akhirnya ngenalin aku sama ka Ciara juga sebliknya aku ngenalin ka Ilham sama Tirta.
“kan bener itu gbetan kamu pake ga mau ngaku lagi waktu makan kemaren nia nia” kata ka Ilham sambil meledek.
“Ka plis deh itu belum, oiya ka Ciara kelas 11 berapa”

                Kita asyik ngobrol sampe udah akrab, ternyata ka Ciara itu gak kaya dibayangan aku yang oragnya sombong dan cuek, ternyata dia orangnya tuh baik banget, jadi selama ini aku salah sangka sama ka Ciara. Dan akhirnya kita ber-4 pulang kerumah masing-masing. Tirta mengantarku sampai pas depan rumah.
“Nia aku pulang dulu ya, kamu jangan lupa makan nati banyak pikran lagi”
“Makasih ya ta atas perhatian kamu semoga aku bisa belajar sayang sama kamu dengan tulus. Dah” sambil melambaikan tangan.
Kenapa Tirta itu baik banget ya, padahal aku cuek banget sama dia, mungkin emang aku harus belajar sayang sama dia. Tirta itu perhatian banget, Ya tuhan bantu aku untuk belajar sayang sama Tirta….


              Suara ketukan pintu siapa itu ya pagi-pagi, mama membuka pintu dan mengobrol dengan siapa.
“Nia kamu udah ditunggu pacar kamu didepan, kasian tuh dia nunggu lama.” Mama menyuruhku
“Iya ma aku udah siap juga nih, assalammualaikum mah”
“Cie yang udah kenalam sama mama” ejekku ke Tirta
“Kamu ga marah kan? Soalnya aku takut aja kalo mama kamu gak tau natu malah nethink sama kita”
“Iya enggak kok.” 


            Gak terasa udah 2 tahun aku dan Tirta pacaran, perasaanku juga udah beda sama Tirta. Ga tau pake jurus apaTirta ngebuat aku jadi sayang sama dia dengan perhatianya. Dan hari ini b ertepatan sama Anniv aku dan Tirta, kita berdua ajak kaIlham dan ka Ciara buat Double date,  k ilham bawa seikat bunga buat ka Ciara, dan entah apa yang mau dibawa sama Tirta.
“Nia ikut aku yuk…” sambil menarik tanganku.
“Kamu mau buat surprise ya, ketauan deh” ejekku
“Tapi yang pasti kamu gak tau kan surprise itu apa, ayok tutup mata kamu”
“okey udah nih”
                Tirta menaruh sesuatu dikepalaku, dan dia menorongku ke suatu tempat. Setelah aku buka mata dan memegang kepalaku ternyata ada sebuah FlowerCrown yang Tirta taruh, dan aku sudah berada di depan danau dan berdiri ditengah bunga yang berbentuk hati, dengan bantuan beberapa senter dan lampu di danau itu.
“Ta makasih ya kamu udah cukup sabar sama aku”
“Kenapa sabar, kamu kan ga pernah buat aku kesel”
“Iya kamu tau kan dulu sebenernya itu aku belum sayang sama kamu, tapi kamu tetep sabar dan ngasih perhatian penuh sama aku”
“Ga Cuma itu yang aku tau, waktu dulu kamu pulang  bareng kaIlham aku ikutin kamu dibelakang. Aku gatau kenapa waktu itu kamu nutupin muka. Taapi pas aku cari tau ternyata ka Ilham baru jadian”
“Ah Tirta kamu…. Maaf juga ya waktu aku nerima kamu itu aku reflex emosi sama ka Ilham” sambil menunjukan muka sok imut.
“ Tapi yang penting kamu udah sayang sama aku, dan sayang itu juga terbuat dari reflex karena kamu terbiasa sama aku”
                Tertawa bersama itu yang paling aku suka sama kamu, kamu membuat aku sempurna dan yang terpenting kamu mengajarkan aku cinta dan kasih sayang yang tulus dan sabar. Kasih dan sayang kamu membuatku terbiasa♥ Aku sayang kamu dan kesabaran kamu☀


3.20.2013

Lyrics Fix You- ColdPlay

When you try your best but you don't succeed When you get what you want but not what you need When you feel so tired but you can't sleep Stuck in reverse
And the tears come streaming down your face When you lose something you can't replace When you love someone but it goes to waste Could it be worse?
Lights will guide you home And ignite your bones And I will try to fix you
And high up above or down below When you're too in love to let it go But if you never try you'll never know Just what you're worth
Lights will guide you home And ignite your bones And I will try to fix you
Tears stream down your face When you lose something you cannot replace Tears stream down your face And I
Tears stream down your face I promise you I will learn from my mistakes Tears stream down your face And I
Lights will guide you home And ignite your bones And I will try to fix you
 

3.19.2013

Hold it like a Dreams



                Aku tahu kamu sudah milik seseorang. Tapi salahkah aku jika mencintaimu? Apakah ada yang salah jika aku mencintai seseorang yang milik sesorang sekarang dan entah akan menjadi milik siapa nantinya? Semua pasti pernah menahanya, tapi menurutku itu sangat sakit. Rasanya menahan itu seperti mengumpulkan Bom atom di satu rumah penuh dan jika sudah meledak akan menyebabkan sekitarnya ikut terkena. Jika aku menahan perasaan yang sekarang ada nantinya dia, aku dan kamu yang akan terkena. Dia, kenapa dia ikut terkena imbasnya? Ya karena dia adalah teman dekatku. Jika aku mengungkapkan ini ke kamu apa dia akan mengerti? Mungkin tidak malah menurutkun tidak akan, karena aku tahu dia adalah milik kamu. Tetapi seandainya aku mengungkapkan itu esok yang entah kapan aku akan ungkapkan, dia juga akan marah kepadaku. Dia pasti akan mengatakan “KENAPA KAMU TIDAK BILANG DARI DULU, PADAHAL KAMU TEMAN DEKATKU” kalau kata raisa itu serba salah.
                Kamu, jika aku mengatakanya sekarang kamu akan berfikiran bahwa aku tidak menghargai teman. Tetapi jika aku mengatakanya esok entah apa yang kamu akan jawab. Bisa saja kamu mengatakan KENAPA TIDAK BILANG DARI DULU itu yang aku mau. Tapi kamu juga bisa bilang AKU SUDAH MILIK SESEORANG YANG LAIN dan itu yang aku takut.  Kamu mengingatkan ku terhadap sosok yang dulu pernah mengisi hari-hari ku dan entah kemana orang itu. Aku merasa sebagian orang itu ada didiri kamu, iya kamu…. Yang selalu bisa membuatku tertawa lepas yang selalu bisa membuatku merasa senang dan bahagia bila dekat disisimu. Sebenarnya aku ingin melupakanmu, malahan aku sudah pernah mencoba menyukai seseorang yang lain. Tetapi sayang kali ini aku gagal, yah kalau kata band ungu itu MENGAGUMI TANPA DICINTAI, tapi tak mengapa bagiku, asalkan kamu bahagia aku ikut bahgia.
                Aku juga tidak mau menjadi pengrusak hubungan orang (PHO). Walau bagi kamu aku hanyalah sekedar teman yang sama dengan temanmu yang lain aku cukup senang, karena dari pertemanan lah kita jadi saling mengerti. Dan semoga saja kamu mengerti apa yang aku rasakan ini. Tiap kali kamu menghubungiku, aku selalu berharap kau bisa mengajakku bercanda, dan itu terjadi tetapi tidak sering. Karena aku tahu bahwa dari canda dan tawa lah kamu bisa mengerti sifat dan watakku, memang tidak penting juga kamu megerti sifat dan watakku. Tetapi dari mengenal sifat dan watakku kamu juga akan mengerti seberapa padulikah aku kepadamu. Mungkin untuk saat ini jalanku memang benar untuk MENAHAN, jika waktu sudah sangat tepat aku akan membuka tahanan itu sampai aku lega. Tetapi aku tidak tahu kapan saat yang tepat itu, bisa saja esok hari bisa juga hari ini dan sayangnya bisa juga saat itu beberapa tahun lagi…..


Terbiasa....5

      Gak tersa sekolah udah masuk 3 bulan, kali ini sudah memasuki bulan puasa dan aku merasa hampir nyaman dengan teman baruku. Aku tahu mereka tidak seasik sahabat-sahabat ku, karena aku juga baru mengenal mereka 3 bulan. Tirta sang KM menghampiriku...
  "Nia, gue mau minta pendapat nih. Kan rencananya kelas kita mau ngadain buka puasa bareng kamu tau gak tempat yang asik buat kita sekelas?"
  "Stop. Tolong jangan panggil gue nia cukup vir, oke." menjawab kesal tetapi dengan nada rendah.
  "Maaf ya aku gak tau kalo lo ga suka dipanggil nia. oke vir jadi tau tempatnya gak?" tanyanya lagi
  "Kalau menurut gue enakan di Bandar Cafe aja, soalnya disitu bisa mesen tempat duduk sampai 40an."
Tirta melangkah kedepan kelas sambil ingin menunjukan bahwa dia akan memberi pengumuman.

  "Teman-teman hari minggu kita mau ngadain acara buka bersama di Bandar cafe, gue harap banget kehadiran kalian ya"
  "Oke bos" jawab beberapa anak.
  "Tirta, lo kenapa langsung ngumumin ke depan kalo di Bandar cafe tanpa tanya yang lain?"
  "Virnia menurut aku kamu yang lebih tau daerah disini karena rumah kamu dideket sini kan? jadi aku langsung ambil keputusan."
  "Terserah deh gue lagi gak mau berantem sama siapa pun." pungkasku.
  "Vir gue minta nanti pas buka bersama lo dateng lebih awal ya?"
  "Cie tirta minta virnia aja yang dateng lebih awal. cikiciw." Rara memotong pembicaraan Tirta
  "Lah? kenapa harus gue coba? kenapa gak yang lainya?" tanyaku heran
  "Hmmm... soalnya... oiya kan kamu yang biasa kesana jadi nanti kita yang pesen tempat, gapapa kan?"
  "Yaudah deh demi kelas. DEMI KELAS."
       Dan yang lainya tertawa ketika aku bilang 'DEMI KELAS' dengan mata melotot.
 

                Hari sangat berjalan sangat cepat,  hari minggu tiba dan tepat pukul 5 sore aku berangkat menuju Bandar café sesuai keinginan Tirta.
*Tirta  :  Virnia kamu dimana aku ada diparkiran
Bbm masuk dan aku langsung menuju keparkiran Bandar café untuk mencari Tirta.
“Kenapa lo masih disini ayo pesen tempat” Ajakku kepada Tirta
“Oh iya ayok”
“Mba kami ingin pesan tempat untuk 40n orang bisa kan?” Ucapku kepada pelayan restaurant tersebut.
“Bisa, untuk jam berapa ya?”
“Untuk sekarang sampai sekitar pukul 8 malam”
“Tapi kami tinggal sebentar ya mba” tirta memotong pembicaraanku kepada pelayan.
                Sesudah memesan tempat Tirta langsung menarik tanganku dan mengajaku duduk di motor yang akan ia kendarai.
“Apaan sih? Kita mau kemana”
“Udah deh vir ikut aja aku gak bakal apa-apain kamu kok”
Tapi entah kenapa aku mau saja diajak Tirta yang tidak tahu kemana tujuanya. Dan kusadari ternyata Tirta membawaku kesebuah taman yang ada danaunya. Dia mengeluarkan sebuah flower crown dari semak-semak yang mingkin sudah dipersiapkanya terlebih dahulu. Lalu memakaikanya kekepala ku
“Virnia aku ingin jujur, aku suka sama kamu. Aku tahu sebenarnya kamu lupa dengan aku yang padahal sejak umur 5 tahun sudah saling kenal” Tirta membuatku kaget.
“Kamu sayang?  Tunggu jadi lo itu tirta temen TK gue yang dulu suka main ayunan bareng disekolah?”
“Iya itu aku, aku sayang sama kamu vir. Aku  ingin kamu tahu itu, juga sebaliknya aku minta jawaban segera dari kamu.”
“Tirta, baru 3 bulan kita kenal disekolah. Yah walaupum sebenarnya udah dari TK, lagian apa sih yang kamu suka dari aku?” penasaran itu membuatku bingung.
“Apa harus itu disebut? Aku suka cara kamu yang jutek ke aku, aku suka kamu yang periang, aku juga suka senyum dan ketawa lepas kamu.”
“Tapi aku belum ada rasa sama kamu, aku gak mau buat kamu jadi bahan percobaan ta.”
“Aku siap jadi bahan percobaan kamu dan melihat hasilnya walau itu buruk.”
“Dua hari, ya kasih dua hari aja. Selasa 8 september pasti aku jawab. Jam pulang sekolah.” Aku kehabisan akal untuk mengelak.
                Segera aku meminta Tirta untuk kembali ke Bandar café dengan alasan banyak yang sudah datang.  Ditempat aku menjadi sangat kaku dan diam, aku masih bingung kenapa ini terjadi.
“Virnia kenapa kamu bawa flower crown? Lucu deh beli dimana?” Tanya Anges kepadaku
“Oh.. hmm ini titipan adiku. Belinya di online shop temen”
                Acara tadi tidak terlalu seru untuku tapi yang lainya menganggap itu seru, jelas karena sedari tadi aku selalu memikirkan yang terjadi di danau. Besok sudah hari senin lalu besoknya hari selalsa, kenapa aku sangat bodoh hanya meminta waktu dua hari untuk memutuskan hal tersebut. Harusnya seperti di sinetron saja meminta waktu 3 hari. Kini hari senin ada didepan mata, semenjak Tirta menembaku ia selalu meliriku, tetapi dia jadi jarang menghampiriku untuk menanyakan sesuatu. Biasanya saja dalam sehari dia menghampiriku hingga 10 kali. Hatiku jadi bedegup kencang ketika Tirta kembali meliriku. Untung saja bel pulang segera berbunyi dan aku langsung meuju keluar gerbang sekolah. Tetapi tanpa sengaja aku bertemu dengan ka Ilham.
“hai virnia, kamu mau pulang sama siapa?” ledek ka Ilham
“Hmmm naik ojek kak, mau nganterin nih ceritanyaaaa”
“Hayuk deh naik sekalian aku mau cerita nih lanjutan bbm kemarin”
“Oiya kak gimana hubunganya sama kak itu hahaha” agak gak ikhlas nanya tapi biar ga hambar aja deh.
“Dek semenjak lo ngasih saran untuk terus deketin dia sekarang gue udah jadian loh”
                Virnia kamu kuat ayok jangan ketahuan nangis plis. Rasanya nahan itu gak enak. Tarik nafas…
“Congrats kak bagi bagi Pajak loh haha” sembari menahan air mata yang hampir menetes
“gampang lah dek besok yah jalan. Sekalian aku mau ngenalin kamu sama pacar baru aku Ciara”