3.28.2017

PENGGANGGU "YANG TERSAKITI"

Apa salah kamu? jika kamu membuat menangis seseorang tanpa kamu tahu apa alasanya.
Dan setelah kamu tahu itu seutuhnya bukan salahmu, kamu hanya alasan orang tersebut menangis karena orang yang disayanginya. 
Lalu kamu terkena imbasnya, imbas yang entah kapan akan berakhir. Mungkin saja orang itu tak akan melupakanya. 
Dosa yang sangat kusesali tapi bukan diakibatkan oleh ku seutuhnya. Malah menurutku bukan salah ku.
Dan orang yang dia sayangi? Apa tidak berlebihan jika hanya berteman dengan orang yang ia sayangi tersebut, toh aku tidak punya rasa padanya.
 Lalu jika dia punya rasa padaku? Aku sendiri tidak tahu apa benar. Dan aku harus menyalahkan siapa? Semua orang berhak untuk menyukai sesuatu maupun seseorang.
 Apa aku pantas melanggar hak orang tersebut untuk berhenti menyukaiku dan tidak menyukaiku. Jujur kami hanya sebatas teman, teman yang saling memberikan solusi, bahkan ketika mereka bermasalah, yang jika orang lain menilai itu semua karena salah “ku”.
 Jadi apa aku masih disalahkan setelah memberikan mereka solusi? Apa masih bisa kalian menilai aku jahat?
Iya, memang aku egois. Tidak mau disalahkan, tidak mau menerima konsekuensi dari pertemanan. Tapi aku muak dengan semua perkataan kalian yang menyebutku sebagai pengganggu, padahal dari dalam hati ku tidak ada aku berniat mengganggu siapapun. 
Niatku hanya tulus berteman dengan siapa saja, tidak ingin pamrih lebih.
Dan jika mungkin kalian merasakan yang sama sepertiku mungkin kalian akan berfikir dua kali untuk menyebutku sebagai pengganggu bahkan dengan kata yang lebih menyakitkan.




Vranabilah 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar