Apa salah kamu? jika kamu membuat menangis seseorang tanpa
kamu tahu apa alasanya.
Dan setelah kamu tahu itu seutuhnya bukan salahmu, kamu
hanya alasan orang tersebut menangis karena orang yang disayanginya.
Lalu kamu
terkena imbasnya, imbas yang entah kapan akan berakhir. Mungkin saja orang itu
tak akan melupakanya.
Dosa yang sangat kusesali tapi bukan diakibatkan oleh ku
seutuhnya. Malah menurutku bukan salah ku.
Dan orang yang dia sayangi? Apa tidak berlebihan jika hanya
berteman dengan orang yang ia sayangi tersebut, toh aku tidak punya rasa
padanya.
Lalu jika dia punya rasa padaku? Aku sendiri tidak tahu apa benar. Dan
aku harus menyalahkan siapa? Semua orang berhak untuk menyukai sesuatu maupun
seseorang.
Apa aku pantas melanggar hak orang tersebut untuk berhenti
menyukaiku dan tidak menyukaiku. Jujur kami hanya sebatas teman, teman yang
saling memberikan solusi, bahkan ketika mereka bermasalah, yang jika orang lain
menilai itu semua karena salah “ku”.
Jadi apa aku masih disalahkan setelah
memberikan mereka solusi? Apa masih bisa kalian menilai aku jahat?
Iya, memang aku egois. Tidak mau disalahkan, tidak mau
menerima konsekuensi dari pertemanan. Tapi aku muak dengan semua perkataan
kalian yang menyebutku sebagai pengganggu, padahal dari dalam hati ku tidak ada
aku berniat mengganggu siapapun.
Niatku hanya tulus berteman dengan siapa saja,
tidak ingin pamrih lebih.
Dan jika mungkin kalian merasakan yang sama sepertiku
mungkin kalian akan berfikir dua kali untuk menyebutku sebagai pengganggu
bahkan dengan kata yang lebih menyakitkan.
Vranabilah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar