7.27.2018

Yang ku dapat dari suatu masalah đź—Ł


Kamu tahu apa hikmah yang aku ambil dari semua ini....
Jangan jadi orang yang ketergantungan, oke kamu dan aku sama-sama saling suka bila kita saling ketergantungan tetapi orang lain disekitar kita belum tentu nyaman.

Jangan terlalu mengumbar cerita sama orang lain, karena sebagian orang lebih memilih dipendam. Oke kalau mereka mau memendam tapi mereka ikhlas, coba kalau mereka memendam tapi juga mendendam? Bukan hanya mereka sendiri yang terluka tapi juga oranglain. Dan jika kamu bercerita ke orang lain belum tentu orang itu akan menyimpan erat ceritamu. Sedekatnya kita dengan orang lain pasti ada sikap yang tidak kita suka satu sama lain dan biasanya dalam hal ini banyak yang tidak tahu.

Jangan terlalu berharap kepada orang lain, karena kamu tidak akan pernah tahu kapan hubungan yang tadinya baik bahkan dibilang sangat baik akan berakhir. Dan tidak semua yang sedang dalam hubungan baik pasti akan memihakmu. Terkadang memang kamu harus menjadi orang yang “tidak perduli/ cuek” agar kamu tidak merasa sakit yang amat dalam.


-Vranabilah-

Kalau kamu terlalu peduli🙇‍♀️


    Kalau kamu terlalu peduli, maka nanti juga akan terlalu sakit.
Kenapa?? Karena kamu pasti ingin mengetahui semua yang seharusnya tidak kamu tahu. Tapi kalau kamu terlanjur mengetahuinya bagaimana?
Ya itu adalah resiko mu sendiri, semestinya kamu sadar ada batasan yang harusnya tak dilewati. Ada hal yang selayaknya tak perlu diketahui. Kamu hanya ada diantara dua pilihan jika sudaah terlanjur mengetahuinya,ingin pura-pura tidak tahu atau melampiaskan kepadanya dan membuat hancur semuanya.
Hubungan yang tadinya baik-baik saja malah retak karena hal yang belum tentu penting baginya tapipenting bagimu. Apa masalahnya? Masa lalu? Memang sangat klasiksebuah hubungan dikaitkan dengan  masa lalu, tapi namanya hati tidak bisa dibohongi. Sekali kamu kecewa susah hilangnya, sekali adadipikiranmu susah untuk melupakanya. Aku hanya berharapagar aku kuat menahanya agar nantinya semua akan baik-baik saja.

-Vranabilah-

Sahabat Teristimewađź’š


Ada hal yang selalu aku ingin tulis saat bahagia. Tapi berbeda dengan sekarang. Kali ini kamu yang membuat cerita bahagia itu. Terimakasih telah mewarnainya dengan indah. Terimakasih tidak memberikan noda pada warnanya.

Kamu yang telah sabar menungguku, untuk membalaskan rasamu. Kamu yang sabar untuk meyakinkan hatiku. Kamu yang sabar untuk membuatku punya rasa sayang kepadamu. Memang benar rasa sayang datang karena terbiasa, dan semoga saja rasa sayang ini bertahan untuk waktu yang tak ditentukan.

Tapi kamu tahu apa yang membuat cerita ini berbeda, hingga aku takut untuk menuliskanya?

Kamu itu sahabatku yang selalu mendengarkan keluhanku, keresahanku hingga kebahagiaanku.

Aku hanya takut bila terjadi hal buruk. Iya hal buruk pada hubungan kita nanti. Jujur saja aku paling takut bila mempunyai hubungan dengan sahabat sendiri. Karena semua pasti tak akan sama seperti semula. Bisa jadi sangat bertolak belakang. Semoga saja hal yang paling kutakuti ini tak pernah terjadi. Kehilangan yang teristimewa sekaligus sahabat sendiri.

Rasa nyamanku perlahan datang dari sikapmu yang terbuka, aku tak tahu nyaman sebagai sahabat atau lebih dari itu. Tapi aku selalu berharap lebih dari itu.

Biarlah kini cerita bahagiaku dan kamu berjalan seperti ini, apa adanya seperti air sungai yang menuju lautan. Siapa juga yang akan tahu kedepanya nanti? Aku, kamu dan manusia lain pun tak ada yang tahu. Intinya aku sudah terlalu nyaman seperti ini. Nyaman dengan sikap masnismu padaku. Nyaman untuk menceritakan banyak hal padamu. Nyaman bisa berada disampingmu. Dan aku ingin terus begini


-Vranabilah-